Mau(t)

jika esok, akhir

kupastikan malam nanti mimpi indah

hingga menujuNya

jika esok, akhir

takkan dijumpai hari kesedihan

sampai kau tiba padaNya

jika esok, akhir

kugenggam erat agar sepi tak terasa

saat kau sampai denganNya

|

|

|

tapi semua hanya hayal

tak pernah ku hantar bahkan kubersamai

pertemuan itu

kini hari-hari tinggal nama, angka, dan barisan

tanpa judul

 tak ada tokoh

yang kokoh

lantaran insan

punya kelemahan

tak ada ranting

 tak rapuh

tak ada burung

 tak berparuh

aku gadis kecilmu

  manja selalu akanmu

tumbuh dengan naluri

  aku ingin mandiri

menghabiskan diri

  di tempat permulaan

sampai tiba hari

  diperjamuan

Tempat

Tempat ternyaman adalah rahim ibu
Tempat penuh tantangan ada di luar rahim ibu
Tempat yang damai  ada di telapak kaki ibu

Tahu kah kamu? Semuanya hanya semu
Kau akan mati jika terus di rahim ibu
Kau pun akan bunuh diri jika terus di luar rahim ibu
Dan kau harus mati dulu untuk bisa di telapak kaki ibu

Nafas

Ada hal yang belum usai
Lantaran masa yang diberi waktu
Kini kami jalan beriringan bak membersamai
Tapi tubuh tampil di alam berbeda seakan tak menyatu

Apa yang salah dari semua
Ketika hidup bukan lagi persoalan
Namun manusia kalut di dalamnya
Angka, akal, dan tingkat menjadi ujian

Bahwa bernafas hanya kewajiban
Dan menghembuskannya adalah pilihan

1095 Hari

Malam senyap
Mencekik
Keroncong perut
Tersirat bayang wajahmu
Berkata:
Kapan kau berdiri di depan pagar itu kembali
Sambil berteriak akan nama ku
Kau parkir motor mu sambil melempar senyum pada ibu ku
"Wulannya ada bu?"
Tak sepatah kata keluar jawaban ibu
Aku langsung keluar berpamit dan asik nangkring di motor merah mu
Melaju kemana pun angin membawa
Tertawa bersama
Seakan tahu bahwa benar kita teman sahabat sejati

Beranjak usia, aku kian kau anggap adik
Menandai sebuah persaudaraan yang tak kan ada akhir

Semua terasa sakit saat perlahan kau memberi sinyal
Semua tak lagi sama
Semua akan berakhir
Semua akan berpisah

Hingga esok adalah tepat 3 tahun kepergianmu

Tiada.

Tiada.

Sebagus apapun

Akan usang

Sekuat apapun

Akan rapuh

Setiap yang hidup

Akan tiada

Semua yang bahagia

Akan duka

Tiada yang abadi

Selain kisah.

Kau mungkin tiada

Tapi bagiku kau abadi

Terus hidup dalam kisah

Air yang dipanaskan

akan surut

Tapi memori yang terus diingat

Akan tumbuh lebih tajam

Aku paham betul

Untuk itu ya

Tunggu saja

Sampai tiba waktu.

Ciputat, 25/3/17